HUBUNGAN PERNIKAHAN DINI TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYA KERJA PUSKESMAS TAWALIAN KECAMATAN TAWALIAN KABUPATEN MAMASA
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPS Propinsi Sulawesi barat dalam angka perkawinan dini 2017-2018 Budiasih, R.S. 2008. Handbook ibu menyusui. Bandung: Hayati Qualita.
Chayani, R., Abidin, U. W., & Liliandriani, A. 2020. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mapilli Danuatmaja, Bonny. (2003). 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta: Puspa Swara Dinas kesehatan Kabupaten Mamasa Propill Kesehatan masyarakat kabupaten Mamasa, 2017-2018. Dlori, M. (2005). Jeratan Nikah Dini, Wabah Pergaulan. Kemenkes, R. I. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018.Jakarta: Kemenkes RI, 154-66.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Noorkasiani dkk. 2007. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Rukmana, E., Briawan, D., & Ekayanti, I. (2016). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Bogor. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12 (3), 192-199
Sugiyono, Prof. Dr., 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. In Journal Peqguruang: Conference Series (Vol.1,No.1,pp.10-15).
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jp.v2i1.1636
Article Metrics
Abstract views : 4556 times | PDF - 1517 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.