HUBUNGAN HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KURMA

Hasmia Mia, Sukmawati Sukmawati, Urwatil wusqa Abidin abidin

Abstract


Indonesia termasuk negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara atau south-East Asia Regional (SEAR). Faktor mempengaruhi prevalensi kejadian stunting ada tiga faktor Dimana Hyginee dan Sanitasi Lingkungan merupakan salah satu faktor tersebut  yang disebabkan  oleh dampak bersifat kronis dari konsumsi makanan yang berkelanjutan, didukung penyakit infeksi dan masalah lingkungan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hygiene dan sanitasi lingkugan dengan kejadian stunting  pada  balita di Desa Kurma Kecamatan Mapilli. Jenis penelitian ini adalah survei observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh jumlah balita stunting sebanyak 77 balita dan sampel yang diambil yaitu seluruh populasi pada penelitian ini sebanyak 77 balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara hygiene (kebersihan tangan p = 0,039, kebersihan kuku p=0,048, kebersihan botol susu p= 0,042, kebersihan peralatan makanan p= 0,040 dan kebersihan bahan makanan p= 0,043) dan sanitasi lingkungan ( sumber air minum p=0,040, kepemilikan jamban p=0,029, saluran pembuangan air limbah p= 0,023 dan sarana pembuangan sampah p= 0,043)  dengan kejadian stunting kebersihan. Berdasarkan dari hasil penelitian ini maka disarankan bagi puskesmas, masyarakat dan bagi peneliti mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan judul pada penelitian dengan para petugas tetap memberikan informasi yang berkaitan dan para masyarakat agar tetap memperhatikankesehatan lingkungan melalui informasi kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan kepada tenga kesehatan, bagi masyarakat mampu melaksanakan hygiene untuk diri sendiri dan sanitasi lingkungan dengan penyuluhan dan pelatihan yang telah disampaikan.

 


Keywords


Hygiene, Sanitasi Lingkungan, Kejadian Stunting

Full Text:

PDF

References


Amrul Hasan & Haris Kadarusman, 2019. Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Keja . ISSN 2086-7751

Anita Olo.dkk, 2021. Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Sumedang : Jurnal Obsesi ; Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini : 5 (2)

Dewi Khairiyah & Adhila Fayasari, 2020. Perilaku higiene dan sanitasi meningkatkan resiko kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Banten. Jurnal Ilmu Gizi Indonesia,2 (3), hal 123-13.

Fitry, N, A., 2020. Hubungan Sanitasi Lingkungan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember. Skripsi sarjana. Fakultas Keperawatan. Universitas Jember, Jember

Kemenkes RI, 2020. Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta.

Linda Risyati, 2020. Hubungan Penyakit Infeksi, Sanitasi Higiene Dan Kadar Growth Hormone Pada Balita Stunting Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Tesis Program S2 Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Mbuya, M.N.N., Humphrey, J.H., 2016. Mencegah Gangguan Lingkungan Disfungsi Melalui Peningkatan Air, Sanitasi dan Kebersihan : Sebuah Peluang Untuk Pengurangan Stunting di Negara Berkembang. Matern. Child Nutr. 12(106-120)

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurul,K,W., 2020. Analisis Wash (Water, Sanitation And Hygiene) Terhadap Kejadian Stunting Pada Baduta Di Kabupaten Mamuju. Tesis. Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar

Rahma, A. S. N., Sukmawati, S., & Liliandriani, A. (2019, November). Gambaran Kondisi Sanitasi Kolam Renang di Waterboom. In Journal Peqguruang: Conference Series (Vol. 1, No. 2, pp. 246-251).

Siti. A , Rr Dewi. N & Merita.E.K, 2019. Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan.Yogyakarta : Jurnal Seminar Nasional UNRIY

Sutarto, Reni Indriyani, dkk, 2021. Hubungan Kebersihan diri, Sanitasi, dan Riwayat Penyakit Infeksi Enterik (diare) dengan Kejadian Stunting pada balita usia 24-60 bulan. Jurnal Dunia Kesmas, 1 (10). Hal 55-56

Yudianti Rahmat & Haji Saeni, 2016. Polah Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Kesehatan Manarang, 1 (2), ISSN 2443-3861

Yuliani Soeracmad, Muhammad Ikhtiar & Agus Bintara S, 2019. Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tangga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Puskesmas Wonomulyo Kabupaten polewali Mandar Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), p-ISSN: 2442-8884.

(WHO), 2017. Stunted Growth and Development. Genev

Zilda Oktarina& Trini Sudiarti, 2013. Faktor Resiko Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Sumatera. Jurnal Gizidan Pangan, 8(3), ISSN 1978-1059.




DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jp.v3i2.2553

Article Metrics

Abstract views : 3639 times | PDF - 1240 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.