PELESTARIAN GEDUNG KESENIAN SOCIETEIT DE HARMONIE BERDASARKAN KRITERIA CAGAR BUDAYA

Nursyam Nursyam, Andi Hildayanti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran upaya pelestarian Gedung Kesenian Societeit de Harmonie berdasarkan analisis kriteria bangunan cagar budaya, dan solusi dalam menghidupkan kembali fungsi dan keberadaan gedung kesenian sebagai salah satu artefak kota Makassar. Melalui metode penelitian grounded theory yang merupakan metode penelitian kualitatif yang menggunakan suatu prosedur sistematik untuk mengembangkan suatu fenomena yang terjadi. Dalam hal ini, tolak ukur analisis yang digunakan berdasarkan kriteria bangunan cagar budaya yang dikemukan oleh Haryoto Kunto, yaitu: Berusia 50 tahun atau lebih, Mewakili masa gaya, Memiliki arti khusus, serta Memiliki nilai budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan fisik dan sosial yang terjadi di Gedung kesenian ini namun gedung ini memiliki nilai histori dan dipatenkan sebagai bangunan cagar budaya sehingga perlu dilakukan upaya pelestarian bangunan. Berdasarkan kondisi bangunan dan lingkungan yang diperoleh, ditentukan bentuk pelestarian yang sesuai antara lain rekonstruksi, preservasi, adaptasi maupun revitalisasi.


Keywords


Gedung Kesenian Societeit de Harmonie; cagar budaya; artefak kota; pelestarian; rekonstruksi; preservasi; adaptasi; revitalisasi

Full Text:

PDF

References


Artyas, Y. (2017). Societeit De Harmonie: Pusat Hiburan Kaum Elit Belanda di Batavia Abad Xix.

BABA, F. (2014). GEDUNG KESENIAN DI MAKASSAR (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Hayati, R. (2014). Pemanfaatan bangunan bersejarah sebagai wisata warisan budaya di Kota Makassar. Jurnal Jumpa, 1(01).

Hildayanti, A. (2019). Pola Pergerakan Wisatawan pada Kawasan Pariwisata Pantai Kota Makassar. Jurnal Koridor, 10(1), 27-34.

Hildayanti, A. (2020). Strategi Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Dengan Pendekatan Revitalisasi. TIMPALAJA: Architecture student Journals, 2(1), 72-82.

Hildayanti, A., & Rasyid, F. A. (2020). Desain Atribut Jalan Sebagai Upaya Revitalisasi Kawasan Benteng Somba Opu. TIMPALAJA: Architecture student Journals, 2(2), 114-126.

Muhammad Aksa, L., Purnamasari, A., Mannan, S., Rasyid, I., Anzar, M., Kamaruddin, S., ... & Akram Arsyad, M. (2016). Bulletin Somba Opu Vol. 19 No. 23 Oktober 2016. Bulletin Somba Opu Vol. 19 No. 23 Oktober 2016, 19(23), 1-118.

Said, A. M., Natsir, M., Mannan, S., & Abubakar, N. (2013). Bangunan Bersejarah di Kota Makassar. Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Tanriady, E., Solahuddin, M., & Mulyono, G. (2013). Perancangan Interior Revitalisasi Gedung Kesenian Societeit de Harmonie di Makassar. Intra, 1(2).

Wasilah, Hildayanti, A. (2017). Karakteristik Benteng Fort Rotterdam sebagai Urban Artefact Kota Makassar. In Prosiding Seminar Heritage IPLBI.




DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jp.v5i1.3954

Article Metrics

Abstract views : 410 times | PDF - 186 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.