Terakreditasi Nasional(SINTA 5) Berdasarkan SK. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20041/E5.3/HM.01.00/2023, tanggal 28 Januari 2023.
Masalah kekurangan gizi pada balita memberikan implikasi pada tumbuh kembang balita baik secara fisik, mental, dan intelektual yang dapat terus dibawa hingga anak menjadi dewasa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskripptif. Pengambilan informan dilakukan dengan menggunakaN teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu dengan jumlah informan 15 informan, terdiri dari 1 orang tenaga promosi kesehatan, 2 orang ketua kader yaitu kader Desa Duampanua dan kader Kelurahan Anreapi, 3 ibu dan 3 ayah balita dari Desa Duampanua, 3 ibu dan 3 ayah dari Kelurahan Anreapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi balita pada keluarga perokok dapat menyebabkan balita mengalami status infeksi yaitu diare, demam, dan sesak nafas, serta kurang nafsu makan yang disebabkan oleh status infeksi sehingga berakibat pada turunnya berat badan balita serta tidak bertambahnya tinggi badan balita. faktor lain yaitu kurang berfariasinya makanan pada balita, kurangnya pengetahuan orang tua balita tentang bahaya rokok dan bagaimana mencapai status gizi baik pada balita, serta status ekonomi yang rendah.Saran dari peneliti, diharapkan ibu dan ayah balita senantiasa lebih memperhartikan tumbuh kembang balita yaitu salah satunya dengan menjauhkan balita dari paparan asap rokok, memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi balita, serta orang tua menambah pengetahuan bagaimana mencapai derajat kesehatan optimal.