Analisis Gaya Bahasa pada Lagu Peterpan

Dwivitasari Dwivitasari

Abstract


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan  penggunaan gaya bahasa yang digunakan di dalam lirik lagu grup musik Peterpan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yang dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2018, dan tidak terikat oleh tempat.  Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah bahwa dari grup musik Peterpan diperoleh data berupa 107 penggunaan gaya bahasa 107 penggunaan gaya bahasa. 107 penggunaan gaya bahasa tersebut antara lain terdiri dari 10 atau 9,34% gaya bahasa repetisi, 4 atau 3,73% gaya bahasa inversi, 11 atau 10,28% gaya bahasa aliterasi, 51 atau 47,66% gaya bahasa asonansi, 7 atau 6,54% gaya bahasa pararelisme, 12 atau 11,21% gaya bahasa simploke, 5 atau 4,67% gaya bahasa pleonasme, dan 7 atau 6,54% gaya bahasa asindeton. Dalam 10 lirik lagu Peterpan, gaya bahasa yang sering muncul adalah asonansi yaitu 51 kali penggunaan atau 47,66%. Sedangkan untuk gaya bahasa yang jarang muncul adalah gaya bahasa inversi yaitu hanya ada 4 penggunaan atau 3,73%.


Keywords


analisis; gaya bahasa; lagu peterpan

Full Text:

PDF

References


Abdul Mukhyi. 2003. Iwan Fals Tak Tahu Kapan Kisah Ini Akan Berakhir. Bandung: Your Dreamer Publish.

Andi Sudiman. 2007. Majas. http://id.andisudiman.org/ /Majas. Diakses pada tanggal 12 November 2008 pukul 09. 30 WIB.

Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.

Burhan Nurgiyantoro. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Dian Putra. 2007. Iwan Fals: Ia Tetap Berdiri Ketika yang Lain Merunduk. http://iwan-fals.blogspot.com/2007/08/iwan-fals-ia-tetap-berdiri-ketika-yang.html. Diakses pada tanggal 13 November 2008 pukul 11.44 WIB.

Dick Hartoko dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Gorys Keraf. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Henry Guntur Tarigan. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Herman J. Waluyo. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Herman J. Waluyo. 2003. Teori dan Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nani Tuloli, H. 1999. Peranan Sastra dalam Masyarakat Modern. (Editor: Hasan Alwi dan Dendy Sugono). Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa

Panjalu.2007.http://panjalu.multiply.com/journal/item/20/Iwan_Fals_Sederhana_dan_Kharismatik. Diakses pada tanggal 13 November 2008 pukul 12.57 WIB.

Rachmad Djoko Pradopo. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Siswantoro. 2002. Apresiasi Puisi-puisi Sastra Inggris. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Suminto A. Sayuti. 2013. Puisi dan Pengajarannya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Suminto A. Suyuti. 2006. Sastra Multikultural dan Pengajaran Sastra (Makalah), disampaikan dalam Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra I (Konnas Basastra), 2 September 2006, FKIP Universitas Sebelas Maret.

Sutopo, H. B.. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Suyitno. 2002. Apresiasi Puisi dan Prosa (BPK FKIP UNS). Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Wahyu Rosadi. 2006. Majas/Gaya Bahasa dalam Bahasa Indonesia. http://organisasi.org/rosadi//. Diakses pada tanggal 12 Mei 2018 pukul 05.14.




DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jp.v1i2.561

Article Metrics

Abstract views : 1327 times | PDF - 457 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.