MEMBONGKAR MAKNA SIMBOLIK DALAM FILM BARBIE (2023): SEBUAH ANALISIS SEMIOTIKA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi budaya dan gender dalam film Barbie (2023) melalui pendekatan analisis semiotika. Dengan berfokus pada tanda-tanda visual, naratif, dan simbol-simbol yang muncul sepanjang film, penelitian ini mengkaji bagaimana konstruksi identitas perempuan, relasi kekuasaan patriarkal, serta wacana feminisme dikomunikasikan secara simbolik. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, yang membedakan antara makna denotatif dan konotatif dari tanda. Studi ini menggunakan metode literature review untuk mengkaji artikel, jurnal, dan teori-teori pendukung tentang semiotika film dan representasi gender. Hasil kajian menunjukkan bahwa Barbie tidak hanya menampilkan ulang citra boneka ikonik tersebut, tetapi juga menyampaikan kritik budaya melalui estetika sinematik, dialog, dan setting yang sarat simbol. Dengan demikian, film ini menjadi media yang efektif dalam menyampaikan isu-isu sosial terkait peran gender dalam masyarakat kontemporer.
Kata Kunci: Representasi Budaya, Gender, Film Barbie, Semiotika Roland Barthes, Feminisme, Patriarki, Analisis VisualKeywords
Full Text:
PDFReferences
Barthes, R. (1977). Image, music, text (S. Heath, Trans.). Hill and Wang.
Bignell, J. (2002). Media semiotics: An introduction (2nd ed.). Manchester University Press.
Brown, J. A. (2023). Barbie as cultural text: Rebranding femininity in the 21st century. Journal of Popular Film and Television, 51(2), 123–135. https://doi.org/10.1080/01956051.2023.2103347
Cowan, G., & O’Brien, M. (2023). Gender identity and power in Barbie (2023): A feminist media analysis. Feminist Media Studies, 23(4), 455–472. https://doi.org/10.1080/14680777.2023.2201122
Gibson, P. C. (2023). Barbie goes meta: Feminism, irony, and nostalgia in Gerwig’s Barbie. Cinema Journal, 62(3), 88–104. https://doi.org/10.1353/cj.2023.0043
Hall, S. (1997). Representation: Cultural representations and signifying practices. Sage Publications.
Hattori, S. (2023). Decoding pink: Color, gender, and space in Barbie (2023). Visual Communication, 22(1), 67–85. https://doi.org/10.1177/1470357223111456
McRobbie, A. (2009). The aftermath of feminism: Gender, culture and social change. SAGE Publications.
Mulvey, L. (2009). Visual pleasure and narrative cinema. In L. Braudy & M. Cohen (Eds.), Film theory and criticism (pp. 837–848). Oxford University Press. (Original work published 1975)
Rose, G. (2016). Visual methodologies: An introduction to researching with visual materials (4th ed.). Sage.
Tasker, Y. (1998). Working girls: Gender and sexuality in popular cinema. Routledge.
Turner, G. (1993). Film as social practice. Routledge.
Wright, K. (2023). The Barbie phenomenon: Postfeminism and neoliberal branding. Media, Culture & Society, 45(6), 889–905.
https://doi.org/10.1177/0163443723111280
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/mitzal.v10i1.6112
Article Metrics
Abstract views : 343 times | 
PDF - 233 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Penyunting & Distribusi:
MITZAL (Demokrasi, Komunikasi dan Budaya) : Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi
Kantor LPPM Universitas Al Asyariah Mandar Gedung Rektorat Lt 1. Jl. Budi Utomo No.2 Manding. Kec. Polewali, Kab. Polewali Mandar, Prov. Sulawesi Barat
Email: mitzaljurnalunasman@gmail.com
Website: https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/mitzal
View Journal | Current Issue | Register
Penerbit:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar
Indexed by:
Member of:
MITZAL (Demokrasi, Komunikasi dan Budaya) : Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.