Analisis Kandungan Hara Pupuk Organik Cair Ramah Lingkungan Berbasis Daun Kelor dan Daun Singkong Tanpa EM4

Abstract

Pupuk anorganik (kimia) yang diaplikasikan secara jangka panjang dan terus menerus dapat menyebabkan kerusakan lahan. Ketergantungan terhadap pupuk kimia juga memerlukan biaya yang besar sehingga pemanfaatan pupuk organik menjadi solusi permasalahan tersebut untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan. Masyarakat saat ini gemar membuat pupuk organik cair (POC) menggunakan bahan baku lokal yang mudah didapatkan dan proses pembuatan yang praktis. Bahan-bahan yang digunakan memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan diolah namun belum ada informasi jelas mengenai hara yang terkandung di dalamnya. Penelitian bertujuan untuk menguji/menganalisis kandungan hara dalam pupuk organik cair berbahan daun kelor dan daun singkong tanpa EM4. Pembuatan pupuk organik cair dilakukan di Pettuadae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros. Pengujian kandungan hara dilakukan di Laboratorium Tanah, Balai Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian, Kabupaten Maros pada bulan Desember 2024-Februari 2025. Tahapan penelitian terdiri dari pembuatan pupuk organik cair, fermentasi, dan uji kandungan hara. Metode pengujian yang digunakan adalah metode Kjeldahl untuk N-total dan N-organik, metode spektrofotometri untuk P2O5, dan Metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) untuk K2O. Metode Churmies digunakan untuk analisis C-organik, dan nilai pH diperoleh melalui metode Elektrometri. Hasil pengujian/analisis menunjukkan bahwa pupuk organik cair berbahan daun kelor dan daun singkong tanpa EM4 memiliki kandungan unsur hara makro 0,46% N-total, 0,01% P2O5, dan 0,02% K2O. Nilai pH yaitu 3,30, N- organik 0,41%, dan C-organik 1,56%. Nilai tersebut pada kategori rendah untuk hara makro dan C-organik tetapi kandungan N-organik dan pH telah mendekati nilai standar mutu Permentan RI No. 261 Tahun 2019. Kadar N-total telah memenuhi standar apabila dibandingkan dengan standar mutu SNI-19-7030-2004.